Pangersa Abah Anom Membimbing Para Muridnya Secara Ruhani

Diposting oleh tentang Thoriqoh Qodiriyah Naqsadandiyyah on Kamis, 10 September 2015



Pangersa Abah Anom Membimbing Para Muridnya Secara Ruhani
-Karomah Abah Anom
-Sumber dari : Ustaz Mohamad Ghouse Blog (Ikhwan Singapura)

Kisah ini saya perolehi dari Tuan Hj Yahya Hanafiah dan di sahkan oleh Ustaz Saifuddin Maulup -wakil Abah dari Negeri Sembilan.

Kisah ini berkait dengan kisah Almarhum Ustaz Osman Mohd Lutfi yang kini telah pulang kerahmatullah. Pada awal-awal waktu selepas Ustaz Osman Mohd Lutfi di lantik menjadi wakil Abah bagi kawasan semenanjung Malaysia, pernah terjadi satu kisah yang benar-benar menunjukkan karomah Abah sebagai guru yang sentiasa memantau gerak geri para muridnya.Ustaz Osman mendapat rekomendasi dari Almukaram Ustaz Hj Ali ( wakil Abah di Singapura ) untuk menjadi wakil Abah di Malaysia, dan diterima oleh Abah.

Ustaz Osman kerana semangatnya yang kuat untuk membebaskan Patani dari cengkaman Thai, beliau pernah menganggotai angkatan organisasi pembebasan bernama P.A.L.O ( Patani Liberation Organisation ).
Hidup beliau penuh dengan perjuangan, apatah lagi selepas menjadi murid Abah beliau makin gigih berjuang sehingga dalam senyapnya dan dalam masa singkat, banyak tempat-tempat zikir dan khataman telah berjaya di buka di Semenanjung Malaysia. Ini satu jasa beliau yang tidak dapat kita ingkari.

Pernah satu ketika Almukaram Ustaz Hj Ali dan beberapa ikhwan Singapur menziarahi Abah di Suryalaya, pada masa itu Ustaz Osman masih di Patani. Sebelum Ust Hj Ali pulang, Abah berpesan kepada Ustaz Ali agar dapat berikan sepucuk surat yang di titipkan kepada Ustaz Osman seberapa segera. Sebaik sahaja Ustaz Ali mendapat pesanan begitu dari Abah, ketika pulang ke Singapur, beliau langsung ke Patani dengan tujuan untuk berjumpa dengan Ustaz Osman dan menyerahkan surat dari Abah kepadanya. Selepas beberapa waktu mencari dan menunggu ( kerana Ustaz Osman bergerak-gerak dari satu tempat ke satu tempat kerana berdakwah ) akhirnya Ustaz Ali berjaya bertemu dengan Ustaz Osman dan menyerahkan surat tersebut. Dengan penuh amanah, Ustaz Osman buka surat tersebut segera di hadapan Ustaz Ali dan beliau mula berbincang dengan Ustaz Ali mengenai isi kandungi surat yang sangat ringkas itu yang berbunyi lebih kurang 'Hendaklah segera keluar dari Ruang Thai (= Wilayah/daerah Thailand,red.)'.

Ustaz Osman pada mulanya merasa berat dengan arahan tersebut memandang keluarganya semua masih berada di Patani, tetapi selepas meminta pandangan dari Almukaram Ustaz Hj Ali, beliau terus keluar dari Patani segera dan masuk ke Malaysia.
Almukaram Ustaz Hj Ali bersama para ikhwan yang mengikuti urusan ini, pulang ke Singapura selepas amanah Abah di tunaikan. Selang beberapa hari, kami semua di kejutkan oleh satu berita, khususnya Ustaz Osman sendiri yang paling terkejut dengan berita ini. Bahawa askar Thai telah menyerang habis-habisan semua anggota para pejuang P.A.LO di tembak mati dan satu orang pun tidak tertinggal, tapi semuanya di dalam ruang Thai, Ustaz Osman kerana menunaikan arahan Abah selepas minta pandangan dari Ustaz Hj Ali, beliau terselamat , malah keluarganya yang berada di Patani juga terselamat.

Seluruh penghidupan Almarhum Ustaz Osman ini, jelas ianya adalah gambaran penghidupan Saiyiduna Osman yang kurang bercakap, penyabar tapi kerja amalnya berjalan terus lancar dan berkesan. Ini adalah juga karomah Abah, bagaimana beliau asuh Almarhum Ustaz Osman seperti Saiyiduna Osman. Semoga Allah merahmati Almarhum Ustaz Osman Md Lutfi dan menjayakan dakwahnya hari ini.

Semuanya berlaku dengan inayah Allah swt yang bukan sahaja melindungi para kekasihnya , malah para kekasih dari kekasihnya juga dilindungi. Masya Allah, Semoga kita semua selamat dan menjadi murid Abah yang setia.
More aboutPangersa Abah Anom Membimbing Para Muridnya Secara Ruhani

Karomah Abah Anom : Kapten Yang Ingin Beradu Ilmu Akhirnya Kalah Atas Izin Allah

Diposting oleh tentang Thoriqoh Qodiriyah Naqsadandiyyah on Rabu, 09 September 2015

Karomah Abah Anom : Kapten Yang Ingin Beradu Ilmu Akhirnya Kalah Atas Izin Allah


Disarikan dari Buku: Latar Belakang dan Perkembangan PP.Suryalaya
Tulisan : H.Bachtiar Djamily, Tahun 1987. Halaman. 169 - 171.~

Bersumber dari orang yang bersangkutan sendiri yang diceritakan di muka umum beberapa kali di beberapa tempat di depan anggota ikhwan TQN (beliau akhirnya menjadi muballigh TQN), tercatatlah nama seorang Kapten yang kini telah wafat. Berasal dari daerah Jawa Tengah beliau juga seorang kyai yang gagah dan berwibawa terkenal dengan ilmu dan amaliyahnya yang luar biasa.

Ketika itu di saat keadaan Jawa Barat masih belum sepenuhnya aman, Kapten itu bertugas di suatu tempat yang wilayahnya mencakup Pondok Pesantren Suryalaya. Ia mendapat laporan dan bahan cukup tentang Suryalaya yang akhirnya ia mengambil kesimpulan sendiri bahwa di Suryalaya itu ada Kyai yang banyak ilmunya, tetapi ia meragukan kebaikan dan ajarannya, sebab saat itu banyak laporan dan info pihak-pihak yang dengki bahwa Suryalaya melakukan hal-hal yang tidak benar. Oleh sebab itu sang Kapten menjadi marah dan merasa perlu mengambil tindakan. Setelah didiskusikan dengan atasannya akhirnya ia mendapat persetujuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan.

Kemudian ia mengumpulkan sebanyak 60 orang anggota pasukannya, dinihari menjelang subuh dikepungnya Pondok Pesantren Suryalaya. Dia sendiri, dengan berpakaian preman datang ke Suryalaya dan menjadi makmum sholat subuh yang diimamkan/dipimpin oleh Abah Anom di Masjid Nurul Asror.

Setelah sholat subuh dengan berbagai dzikir dan wirid, Sang Kapten bertemu dengan Abah Anom dan ingin membicarakan berbagai persoalan. Namun ia tidak mengatakan bahwa sesungguhnya ia adalah seorang Kapten yang saat ini bersama 60 orang anak buahnya yang sedang mengepung Pondok Pesantren Suryalaya.

"Baik, sesudah makan kita bicara bebas nanti", jawab Abah.
Kapten itu setuju dengan mengangguk, tetapi kemudian dia sungguh kaget, hampir saja ia pingsan kalau saja ia bukan seorang kapten yang cukup terlatih dalam perang fisik maupun perang urat syaraf.
Mengapa demikian...?

Karena kemudian Abah Anom berkata:
"Kalau saudara Kapten sudah setuju kita makan dulu baru bicara, sebaiknya anak buah Kapten yang 60 orang mengepung Pondok ini, dipanggil untuk makan bersama....."
Inilah pangkal kaget dan keheranan pertama, dimana Abah Anom yang dihadapinya itu seorang Kapten, dimana pula Abah tahu anak buah kapten itu berjumlah 60 orang sedang mengepung Pondok dan bagaimana caranya makan bersama 60 orang, sedang persediaan tentu tidak ada, karena tidak diberitahu akan kehadiran tamu 60 orang lagi, namun Abah Anom terus mengulangi anjurannya.

Kapten yang rahasianya sudah kebobolan ini, tidak merahasiakan lagi siapa dia dan apa tindakannya, maka dia komandokan anak buahnya keluar dan turut makan bersama.

Sesudah mereka semua puas dijamu makan, anak buah yang 60 orang itu disuruhnya pulang ke asramanya dan minta disampaikan kepada Komandannya (atasan sang Kapten) bahwa ia sedang bersama Abah Anom. Semua anak buahnya meninggalkan Pondok, kini tinggallah Abah Anom dengan Kapten duduk di sebuah ruangan tempat makan, yang keadaannya bersih.

Setelah semua rahasianya kebobolan, niat di hati sang Kapten kini berubah semula ia ingin mengepung dan menangkap Abah Anom tetapi kemudian ia ingin menguji dan mencoba seberapa hebatnya ilmu dari Abah Anom itu.
Dia sangat jengkel karena rahasia dibuka dan diketahui oleh Abah Anom tanpa tedeng aling-aling. Dia sekarang mau mengalahkan dan menundukkan Abah Anom dan jika tidak bisa mengalahkannya, dia sudah berjanji dan bertekad dalam hati akan menjadi murid Abah Anom.
Begitu suasana sudah kelihatan tenang, Sang Kapten mengeluarkan sebuah batu kali dari kantongnya sebesar tinju. Yang memang sudah dipersiapkan jika diperlukan untuk menghadapi Abah Anom. Batu tersebut diletakkan di sebelah telapak tangan kirinya kemudian tangan kanannya satu kali pukul saja batu tersebut telah terbelah dua. Dia berikan kedua belahan batu itu kepada Abah dengan sikap sombong dan takabur.
Abah Anom mengambil batu itu dan meremas batu itu, kemudian jadilah batu itu hancur laksana tepung. Si Kapten terbelalak matanya tetapi ia belum putus asa dan masih penasaran.

Tiba-tiba Abah Anom meminta segelas air kepada tukang masak di dapur, yang segera datang di hadapan Abah Anom. Gelas berisi air tersebut diberikan kepada Si Kapten yang dilihatnya ada ikan dalam gelas. Kapten itu segera bergaya seperti orang yang memancing dan ikan tersebut seolah-olah terkait di alat pancing. Dia tunjukkan dengan sombong ikan yang laksana terpancing dari gelas itu kepada Abah Anom.
Tetapi tiba-tiba di lantai di hadapan si Kapten menggeletar seekor ikan besar yang kemudian dengan isyarat jari telunjuk saja oleh Abah Anom, ikan itu laksana terkait dengan pancingan telunjuk Abah Anom.

Belum sempat sang Kapten menunjukkan ketakjubannya lagi, Abah Anom seolah-olah memegang ketapel, beliau arahkan ketapel itu ke atas atap rumah dan sesudah ditariknya tiba-tiba jatuhlah seekor burung yang rupanya kena tembakan ketapel tadi.

Sang Kapten bersujud di depan Abah Anom, diletakkannya lututnya kepada lutut Anom Anom, mengaku kalah dan meminta maaf, serta minta ditalqinkan untuk menganut dan mengamalkan TQN PP.Suryalaya.

Abah Anom kemudian berjabat tangan dengan Kapten itu dan baru saja ditalqin. Kapten itu entah pingsan atau tak sadar diri pokoknya ia tertidur terlena dan nyenyak sekali.
Antara satu atau dua jam kemudian dia terbangun dan dia menceritakan hal-hal aneh dan ghaib yang ia saksikan dan yang ia pelajari dalam keadaan tersebut. Lalu Abah Anom mengatakan, bahwa semua itulah yang telah diajarkan kepadanya.
Itulah cerita Sang Kapten.... Dalam keadaan tidak sadar beberapa lama itu ia melihat berbagai keindahan yang menarik, juga menyaksikan berbagai hal yang menakutkan dan dia merasa Abah Anom selalu ada membimbingnya.

Sejak kejadian tersebut sang Kapten langsung menjadi murid Abah Anom yang setia dan pergi kemana-mana bertabligh untuk syiar TQN PP.Suryalaya sampai akhir wafatnya.

Teruntuk Guru Mursyid Kamil Mukammil Sayyidi Syeikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin ra.
Al-FatihaH....
More aboutKaromah Abah Anom : Kapten Yang Ingin Beradu Ilmu Akhirnya Kalah Atas Izin Allah

Perlu ka urang sadayana uninga ka Wali Sanga anu arageung jasana

Diposting oleh tentang Thoriqoh Qodiriyah Naqsadandiyyah on Senin, 07 September 2015

PARA WALI

para wali mahrojan-wali-wali-jawa-festival-wali-songo-jl-raden-santri-gresik-budaya-dan-wisata-religi-gresik

Perlu ka urang sadayana uninga ka Wali Sanga anu arageung jasana nyebatken Islam di Jawa :
1.        Hiji Syeikh Malik Ibrohim nu kasebat sunan Gersik Maqomna di Jawa Tengah teges na di Kota Gersik

2.      Nu kadua Raden Rahmat nu kasebat Sunan Ampel Maqomna di Surabaya teges na di Kampung Ampel

3.      Tilu Syeikh Makdum Ibrohim nu kasebat Sunan Bonang Maqomna di Jawa Timur teges na di Kota Tuban

4.     Opat Syeikh ‘Ainul Yaqin nu kasebat Sunan Giri Maqomna masih di Gersik teges na di Gunung Giri

5.       Nu kalima Sunan Drajat nu ayana di Sedayu nu maqomna di Sedayu di daerah Jawa Timur

6.     Kagenep Syeikh Ja’far Sodiq nu kasebat Sunan Kudus maqomna masih di Kudus di daera Jawa Timur

7.      Nu katujuh Raden Sa’id nu kasebat Sunan Muria maqomna masih di Kudus teges na di Gunung Muria

8.     Kadalapan Raden Syahid Gefar Sunan Kalijaga maqomna di Kadilangu caket Demak Jawa Tengah

9.     Salapan Syeikh Raden Sarif Hidayatulloh Sunan Gunung jati maqomna di Gunung Sembung di Cirebon



Nyakitu syeikh Abdul Muhyi pejuang Islam nu Masyur maqomna di pamijahan di tasikmalaya kidul, salajeng na Sunan Rahmat Kawit gelar kian santang maqomna di Godog Gunung suci Garut Jawa Barat, salajeng na Raden Papak di cinunuk Garut Kaler, nyakitu Syekh Ja’far Sodik Gunung Haruman Limbangan, lajeng Raden Aria Wiratanudatar ti cikundul, nyakitu Syeikh Haji bakri bin tubagus Seda Sempur, salajengna Sultan Agung Tirtayasa Sultan Banten maqomna di Tirtayasa sisi laut Banten Kaler, lajeng Syeikh Maulana Mansur maqomna di cikadueun ‘uzlahna di Gunung Gombong Geger Bitung Sukabumi, salajengna Raden Sake maqomna di Citeureup Bogor kantos linggih di cisaat ngagerakeun Sukabumi, lajeng Syeikh Haji ‘Aliman nu kamansyhur ahli i’hrob pasantrena Lebak I’rob caket Udrus Sukabumi, lajeng raden Anggadipa nu di tasik sukapura,lajeng Syeikh Muhammad Husen di Cimuncang Sukabumi, lajeng Raden Jaya Wiguna rundayan ti sukapura maqomna di Azzainiyyah kampung nagrog Sukabumi, lajeng Syeikh Ahmad Sanusi pejuang Islam nu tangguh ahli Ilmu nu berani Gunung Puyuh Sukabumi, lajeng Habib Syeikh bin Salim nu Ahli Hadist Bukhari mantena Guru ‘ulama masyeikh di Sukabumi
More aboutPerlu ka urang sadayana uninga ka Wali Sanga anu arageung jasana

Sifat Sifat Allah sareng Lalawanana

Diposting oleh tentang Thoriqoh Qodiriyah Naqsadandiyyah


sifat – sifat Allah :


Lalawanana : 

   Ø  Wujud
   Ø Qidam
   Ø Baqo
   Ø mukhalafatulill hawadisi
   Ø Qiyamuhu Binafsihi
   Ø Wahdaniyyat
   Ø Qudrot
   Ø Irodah
   Ø Ilmu
   Ø Hayat
   Ø sama’ 
   Ø Basor
   Ø Kalam
   Ø Qodiron
   Ø Muridan
   Ø Aliman
   Ø Hayan
   Ø sami’an
   Ø Bashiran
   Ø Mutakaliman

   Ø ‘Adam
   Ø Huduts
   Ø Fana
   Ø Mumatsalatu lil hawaditsi
   Ø Ihtiyaju lilgoirihi
   Ø Ta’adud
   Ø ‘ajzu
   Ø Karohah
   Ø Jahlun
   Ø Mayitun
   Ø Somamun
   Ø ‘umyun
   Ø Bukmun
   Ø ‘ajizan
   Ø Karihan
   Ø Jahilan
   Ø Mayitan
   Ø ‘ashoma
   Ø A’ma
   Ø abkama
More aboutSifat Sifat Allah sareng Lalawanana

SIFAT – SIFAT ALLAH

Diposting oleh tentang Thoriqoh Qodiriyah Naqsadandiyyah

SIFAT – SIFAT ALLAH
sifat  allah, sifat gusti allah


            Ari sifat nu wajib di kanyahokeun di Allah eta aya dua puluh :

  • 1.        Kahiji Wujud hartina aya Allah, mustahil eweuh
  • 2.      Kadua Qidam hartina teheula Allah, mustahil pandeuri
  • 3.      Katilu Baqo hartina langgenng Allah, mustahil rusak
  • 4.     Kaopat mukhalafatulill hawadisi hartina beda Allah jeung sakabeh anu anyar, mustahil sarua jeung sakabeh anu anyar
  • 5.      Kalima Qiyamuhu Binafsihi hartina jumeneng Allah ku nyalira, mustahil jumeneng kunu sejen
  • 6.     Kagenep Wahdaniyyat hartina sahiji Allah, mustahil bingbilangan
  • 7.      Katujuh Qudrot hartina kawasa Allah, mustahil apes
  • 8.     Kadalapan Irodat hartina kersa Allah, mustahil kapaksa
  • 9.     Kasalapan Ilmu hartina uninga Allah, mustahil bodo
  • 10.   Kasapuluh Hayat hartina hirup Allah, mustahil maot
  • 11.     Kasabelas sama’ hartina ngadangu Allah, musatahil torek
  • 12.   Kadua belas Basor hartina ningali Allah, musatahil lolong
  • 13.    Katitu belas Kalam hartina ngandika Allah, mustahil pireu
  • 14.   Kaopat belas Qodiron hartina anu kawasa Allah, mustahil anu apes
  • 15.   Kalima belas Muridan hartina anu kersa Allah, mustahil anu kapaksa
  • 16.   Kagenep belas ‘Aliman hartina anu uninga Allah, mustahil anu bodo
  • 17.   Katujuh belas Hayan hartina anu hirup Allah, mustahil anu maot
  • 18.   Kadalapan belas sami’an hartina anu ngadangu Allah, mustahil anu torek
  • 19.   Kasalapan belas Bashiran harrtina anu ningali Allah, mustahil anu lolong
  • 20 Kadua puluh Mutakaliman hartina anu ngandika Allah, mustahil anu pireu
More aboutSIFAT – SIFAT ALLAH

TATA CARA DZIKIR

Diposting oleh tentang Thoriqoh Qodiriyah Naqsadandiyyah on Minggu, 06 September 2015

TATA CARA DZIKIR HARIAN


Tata caranya adalah sebagai berikut:

1) Sholat Shubuh

Pada waktu shubuh, dzikir harian ini dilaksanakan setelah salam sholat fardhu
shubuh, dan tidak ada sholat sunnat ba'da shubuh.

2) Sholat Dzuhur

a) Dilaksanakan setelah salam sholat fardhu dzuhur, dan setelah selesai dzikir,
selanjutnya melaksanakan sholat sunnat ba'da dzuhur 2 atau 4 roka'at 2x
salam. Jika sholat sunnat ba'da dzuhur dilaksanakan 4 roka'at, maka 2 roka'at
awal dilaksanakan secara berdiri (apabila tidak ada uzur), dan 2 roka'at
terakhir dilaksanakan sambil duduk (walaupun tidak ada uzur). Dan apabila 4
roka'at tersebut semuanya ingin dilaksanakan sambil berdiri, sama sekali tidak
ada larangannya.

b) Apabila pada sholat jum'at, maka dzikir harian ini dilaksanakan setelah
salam sholat jum'at, dan selanjutnya setelah selesai "tawajuh" melaksanakan
khotaman dan seterusnya melaksanakan sholat sunnat ba'da jum'at 2 atau 4
roka'at (seperti yang telah disebutkan di atas).

3) Sholat Ashar

Pada waktu ashar, dzikir harian ini dilaksanakan setelah salam sholat fardhu
ashar, dan tidak ada sholat sunnat ba'da ashar.

4) Sholat Maghrib

Pada waktu maghrib:
Dzikir harian ini dilaksanakan setelah salam sholat fardhu maghrib, dan setelah
selesai dzikir sebaiknya melaksanakan khotaman dan sholat-sholat sunnat:

- ba'da maghrib 2 roka'at.
- awwabin 2 roka'at.
- taubat 2 roka'at.
- birrulwalidaini 2 roka'at.
- hifdzil iman 2 roka'at.
- syukrun nikmat 2 roka'at (sambil duduk walaupun tidak ada uzur, dan sangat
tidak ada salahnya kalau dilaksanakan berdiri) sampai masuk waktu adzan
isya.

5) Sholat Isya

Pada waktu isya, dzikir harian ini dilaksanakan setelah sholat sunnat ba'da
isya 2 roka'at (sambil duduk walaupun tidak ada uzur, dan tidak salah kalau
dilaksanakan dengan berdiri). Dan setelah selesai dzikir, diteruskan
melaksanakan sholat sunnat lidaf'il bala 2 roka'at yang diteruskan
melaksanakan khotaman.

6) Dalam melaksanakan dzikir harian disyaratkan:

- dalam keadaan punya wudhu yang sempurna.
- kalimat-kalimat dzikirnya harus dipukulkan dengan kuat pada tempat-tempat
(lathifah-lathifah) yang seharusnya.
- dengan gema dan suara yang kuat.

7) Suara dzikirnya harus tartil, fasih dan jelas terdengar makhrojnya (kata demi
kata), tidak boleh berteriak dan kencang-kencang.

8) Jumlah bilangannya tidak boleh kurang dari 165, dengan diawali menarik
dzikir 3x dan diakhiri menarik dzikir 1x, tetapi kalau sedang sibuk oleh sesuatu,
boleh dicukupkan hanya menarik dzikir yang 3x, dan apabila telah selesai dari
kesibukan-kesibukan tersebut maka dzikir yang ditinggalkan dibayar (diqodlo)
menjadi 165 dikali berapa waktu amalan dzikir harian yang ditinggalkan, waktu
membayarnya boleh diluar waktu sholat fardhu.

9) Apabila dilaksanakan secara berjama'ah harus tertib, seirama dan senada
dan jelas terdengar ucapan la ilaha illallah-nya, tidak boleh sebagian cepat dan
kencang, dan sebagian yang lain lambat dan pelan, juga tidak boleh
menyelisihi imam yang memimpin dzikir, dan bilangan dzikirnya cukup
mencukupi bilangan 165 saja.

10) Apabila dzikir ini dilaksanakan sendirian ataupun secara berjama'ah pada
waktu malam, terutama pada waktu malam telah larut, tidak boleh bersuara
keras-keras, cukup terdengar oleh telinga sendiri saja.

11) Pada waktu melaksanakan dzikir, mata harus dipejamkan dan tidak boleh
menarik nafas memutus lafadz dzikir, artinya lafadz la ilaha illallah harus
senafas.

12) Ketika tawajuh:
- mata dipejamkan,
- mulut dirapatkan,
- geraham ditekan,
- lidah dilipat keatas langit-langit mulut,
- kepala ditundukkan kearah dada sebelah kiri kuran lebih 2 jari di bawah
susu,
- anggota badan yang lain dilepas-lelahkan (tidak membuat gerakan apapun),
- nafas ditahan selama bertawajuh, dan
- dalam hati mengucapkan atau merasakan ismu dzat sebanyak-banyaknya
sampai nafas tidak kuat ditahan lagi.

AMALAN DZIKIR HARIAN
Inilah amalan dzikir harian:
bismillaahir rohmaanir rohiim
ilaa hadlrotin nabiyyil mushthofaa muhammadin shollalloohhu 'alaihhi wa
sallama wa 'alaa aalihhii wa ashhaabihhii wa azwaajihhii wa dzurriyyaatihhii wa
ahli baitihil kiroomi ajma'iina syai-ul lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga sampai Rahmat Allah kepada Nabi yang terpilih, yakni Nabi
Muhammad saw, dan kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, istri-istrinya,
keturunannya, dan kepada orang-orang yang pernah masuk kedalam rumah
nabi yang mulia semuanya. Segala perkara itu kepunyaan Allah dan tetaplah
kepada-Nya".
astaghfirulloohhal ghofuuror rohiim (3x).
"Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang".
alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadiw wa 'alaa aalihhii wa
shohbihhii wa sallim (3x).
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada junjunanku Muhammad saw
beserta keluarga dan sahabatnya serta keselamatan".
ilaahhii angta maqshuudii wa ridlooka mathluubii a'thinii mahabbataka wa
ma'rifataka (1x).
"Wahai Tuhanku, Engkaulah yang aku tuju, dan keridloan-Mu yang aku cari,
berikanlah kepadaku kecintaan kepada dan ma'rifat kepada-Mu".
Selanjutnya menarik dzikir (sebagaimana yang telah ditalqinkan):
laa ilaahha illallooh (3x).
"Tiada Tuhan selain Allah".
Kemudian berdzikir la ilaha illalloh 165x, dan ditutup dengan membaca:
sayyidunaa muhammadur rosuulullooh shollalloohhu 'alaihhi wa sallam.
"Junjunanku Muhammad utusan Allah. Rahmat Allah kepadanya dan
keselamatan".

Selanjutnya berdo'a:
bismillaahhir rohmaanir rohiim.
alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadiw wa 'alaa aali sayyidinaa
muhammad, sholatang tungjiinaa bihhaa ming jamii'il ahhwaali wal afaati wa
taqdlii lanaa bihhaa jamii'al haajaati wa tuthohhiruunaa bihhaa ming jami'is
sayyi-aati wa tarfa'unaa bihhaa 'ingdakaa a'laddarojaati wa tuballighuunaa
bihhaa aqshol ghooyaati ming jamii'il khoirooti fil hayaati wa ba'dal mamaati,
innal ladziina yubaayi'uunaka innamaa yubaayi'uunalloohha yadulloohhi fauqo
aydiihhim faman nakatsa fa-innamaa yangkutsu 'alaa nafsihhii wa man aufaa
bimaa 'aahhada 'alaihhulloohha fasayu-tiihhi ajron 'azhiimaa.
(boleh ditambah do'a lainnya)

KEMUDIAN DILANJUT:
BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM
Ilaa hadratin nabiyyil musthafaa muhammadin saw wa'alaa alihi waashabihi waajwajihii wadzurriyatihi waahli baitihiil kiromi ajma'iina syaiul lillaahi lahumul fatihah:

Alfatihah 1x :

| بسم الله الرحمن الرحيم |
| الحمد لله رب العالمين |
|الرحمن الرحيم |
| ملك يوم الدين |
| اياك نعبد واياك نستعين |
|اهدنا الصرط المستقيم |
| صراط الذين انعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالي |


Tsumma ilaa arwaahi ahlissilsilatil qadiriyyati wannaqsabandiyyati wajamii'I ahlith thuruuqi khususon ilaa hadratin shulthaanil auliyaai ghausil a'dzhaami qutubil 'aalamiina sayyiduuna :
Syekh abdul qadir jailaani qaddasallahu sirrahu,
Wasayyiduna syekh abil wasyiim junaidil baghdaadi
Wasayyiduna syekh ahmad khatib ibni abdul ghaffaris syambasyii
Wasayyiduna syekh thalhah kaalifuus sirbuuni
Wasayyiduna syekh abdullah
mubarok bin nur muhammad wasyaikhuunaal mukarramis syaikhii ahmad shaahibil wafaa
taajul aarifina waushuulihim
wafuruu'ihim waahlis silsilaatihim wal aakhidiina 'anhum syaiul lillaahi lahumul faatihah :

Al-Fatihah 1x :

| بسم الله الرحمن الرحيم |
| الحمد لله رب العالمين |
|الرحمن الرحيم |
| ملك يوم الدين |
| اياك نعبد واياك نستعين |
|اهدنا الصرط المستقيم |
| صراط الذين انعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالي |


Tsumma ilaa arwahii aabainaa
waummahaatinaa walikaffatil
muslimiina walmuslimaat
walmu'miniina walmu'minaat alahyaai minhum wal amwaati syai'ul lillaahi lahumul faatihah.

Al-faatihah 1x :

| بسم الله الرحمن الرحيم |
| الحمد لله رب العالمين |
|الرحمن الرحيم |
| ملك يوم الدين |
| اياك نعبد واياك نستعين |
|اهدنا الصرط المستقيم |
| صراط الذين انعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالي |


Istighfar 3x
Astaghfirullaha robbi min kulli zanbin wa atubu ilaihi (3X)
Allohumma sholli'ala sayyidina Muhammadin wa'ala alihi sayyidina Muhammmad

Kamaa shallaita 'alaa sayyidina Ibrahim wa'ala ali Ibrahim
Wabaarik 'alaa sayyidina Muhammad waala 'alii sayyidina Muhammad
Kamaa barakta alaa sayyidina Ibrahim waalaa alii sayyidina Ibrahim
Fil 'aalamiina innaka hamidum majiid

Ilaahi anta maqshuudi waridhaaka mathluubii a'tinii mahabbataka wama'rifataka

KEMUDIAN TAWAJJUH dengan :

KEDUA MATA TERPEJAM,
BIBIR DIRAPATKAN,
LIDAH dirapatkan ke langit-langit
GIGI dirapatkan tiada gerak dan menahan nafas sekuatnya
Kepala ditundukkan ke sebelah kiri
HATI tanpa berhenti berdzikir Khafi sekuatnya.

(Sebagaimana petunjuk ketika di talqin)

Diposkan oleh Istiqomah di Suryalaya

Label: Amaliyah TQN PP.Suryalaya, SURYALAYA
More aboutTATA CARA DZIKIR

Diposting oleh tentang Thoriqoh Qodiriyah Naqsadandiyyah

SILSILAH TQN PP.SURYALAYA

TAREKAT QODIRIYAH WA NAQSABANDIYAH PONDOK PESANTREN SURYALAYA:

1. ROBBUL ARBAABI WAMU'TIQUR RIQOOBI ALLOH SUBHANAHU WA TA'ALA
2. SAYYIDUNAA JIBBRIIL 'ALAIHIS SALAAM
3. SAYYIDUNAA MANBA-UL 'ILMI WAL ASROORI WA MAKHZANUL FAIDLI WAL ANWAARI WA MALJAA-UL UMMATI WAL ABROORI WAMAHBATHU JIBRIILA FIL-LAILI WAN NAHAARI WA HABIIBULLOOHIS SATTAARIL LADZII UNZILA 'ALAIHI AFDLOLUL KUTUBI WAL ASFAARI SAYYIDUNAA MUHAMMADUNIL MUKHTAARI SHOLLAOOHU 'ALAIHI WA 'ALAA AALIHI WA ASH-HAABIHIL AKHYAAR
4. SAYYIDUNAA 'ALIY KAROMALLOOHU WAJHAH
5. SAYYIDUNA HUSAIN RODLIYALLOOHU 'ANHU
6. SAYYIDUNAA ZAINAL 'ABIDIN RODLIYALLOOHU 'ANHU
7. SAYYIDUNAA MUHAMMAD BAAQIR RODLIYALLOOHU 'ANHU
8. SAYYIDUNAA JA'FAR SHODHIQ RODLIYALLOOHU 'ANHU
9. SAYYIDUNAA IMAM MUSA AL-KAADHIM RODLIYALLOOHU 'ANHU
10. SYEKH ABUL HASAN 'ALI BIN MUSA AL-RIDHO RODLIYALLOOHU 'ANHU
11. SYEKH MA'RUUF AL-KARKHI RODLIYALLOOHU 'ANHU
12. SYEKH SIRRIS SAQOTHI RODLIYALLOOHU 'ANHU
13. SYEKH ABUL QOSIM JUNAIDIL BAGHDADIY RODLIYALLOHU 'ANHU
14. SYEKH ABU BAKRIN DILFISY-SYIBLI RODLIYALLOOHU 'ANHU
15. SYEKH ABUL FADL-LI AO 'ABBDUL WAAHID AT-TAMIIMII RODLIYALLOOHU 'ANHU
16. SYEKH ABDUL FAROJ AT-THURTHUUSI RODLIYALLOOHU 'ANHU
17. SYEKH ABUL HASAN ALII BIN YUUSUF AL- QIRSYI AL HAKAARII RODLIYALLOOHU 'ANHU
18. SYEKH ABUU SA'IID AL MUBAROK BIN ALII MAKHZUUMII RODLIYALLOOHU 'ANHU
19. SYEKH 'ABDUL QOODIR AL JAELANI QODDASALLOOHU SIRROHU
20. SYEKH 'ABDUL 'AZIIZ RODLIYALLOOHU 'ANHU
21. SYEKH MUHAMMAD AL-HATTAAK RODLIYALLOOHU 'ANHU
22. SYEKH SYAMSUDDIN RODLIYALLOOHU 'ANHU
23. SYEKH SYAROFUDIIN RODLIYALLOOHU 'ANHU
24. SYEKH NUURUDDIIN RODLIYALLOOHU 'ANHU
25. SYEKH WALIYUDDIIN RODLIYALLOOHU 'ANHU
26. SYEKH HISAAMUDDIIN RODLIYALLOOHU 'ANHU
27. SYEKH YAHYA RODLIYALLOOHU 'ANHU
28. SYEKH ABUU BAKAR RODLIYALLOOHU 'ANHU
29. SYEKH ABDURROHIIM RODLIYALLOOHU 'ANHU
30. SYEKH 'USTMAN RODLIYALLOOHU 'ANHU
31. SYEKH 'ABDUL FATTAH RODLIYALLOOHU 'ANHU
32. SYEKH MUHAMMAD MUROOD RODLIYALLOOHU 'ANHU
33. SYEKH SYAMSUDDIIN RODLIYALLOOHU 'ANHU
34. SYEKH AHMAD KHOOTIB SYAMBAASI RODLIYALLOOHU 'ANHU
35. SYEKH THOLHAH RODLIYALLOOHU 'ANHU
36. SYEKH ABDULLOH MUBAROK BIN NUR MUHAMMAD RODLIYALLOOHU 'ANHU
37. SYEKH AHMAD SHOHIBULWAFA TAJUL 'ARIFIN RODLIYALLOOHU 'ANHU.

-PANGERSA ABAH ANOM RA.-
(SUMBER: KITAB 'UQUDUL JUMAAN' TERBITAN PONDOK PESANTREN
SURYALAYA)


Read more: http://www.dokumenpemudatqn.com/2012/10/silsilah-tarekat-qodiriyah-wa.html#ixzz2m08JyZrE
More about

Keluarga Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin RA.

Diposting oleh tentang Thoriqoh Qodiriyah Naqsadandiyyah

Keluarga Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin RA. PUTRA-PUTRI SYEKH ABDULLAH MUBAROK BIN NUR MUHAMMAD (ABAH SEPUH) sebagai berikut: 1. Hj. Sofiyah
2. Hj. Sukanah.
3. H. Dahlan.
4. Hj. Saadah.
5. Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin (Abah Anom).
6. Hj. Uwas.
7. Hj. Didah.
8. Hj. Y. Juhriyah.
9. KH. Noor Anom Mubarok,BA

PUTERA-PUTERI SYEKH AHMAD SHOHIBUL WAFA TAJUL ARIFIN RA ANAK - MENANTU :
1. H. Tutu Ruhiat Mintapradja/1940 (Alm) - Hj.O.Rusyani (Almh)
2. H. Dudun Nur Saiddudin Ar /1942 (Alm) - Hj.Nurul Huda
3. Aos Husnifalah Ar/1943 (Alm) - Hj.Zahara Lubis
4. Hj. N. Nonong Ar /1945 (Almh)
5. H. Didin Hidir Ar(kembar lahir 1947)- Hj.Eris Rostika
6. Hj. Noneng NurHesyati Ar (kembar lahir 1947) - H.Suryana,SH (Alm)
7. H. Endang Ja'far Sidik Ar/1949 (Alm.) - Hj.Wini Nurul Nilakandi
8. Hj. Otin Khodijah Ar/1951 - H. Ongke Chabit Wiratmana
9. H. Kankan Zulkarnaen Ar/1952 - Hj.Endah Nur Ahadiah
10. H. Memet Ruhimat Ar/1954 (Alm) - Emas Hermasih
11. Hj. Ati Unsuryati Ar/1956 - Drs.Rahmat Effendi
12. Hj. Aneu Utia Rohayaneu Ar/1958 - R.Dedhy Mulyadi (Alm)
13. H. Baban A.J.S.B.Ar/1960 - Dra.Hj.Tetty S (Almh) - Restu I.R. M.Pd
14. Hj. Nia Noor Irianati Ar/1962 - H.Suwenda Masduki
15. H.Ahmad Masykur Firdaus Ar,SI.Kom (1986).

NASAB KETURUNAN (SILSILAH KELUARGA) PANGERSA ABAH ANOM :
"SAYYID SYEKH AHMAD SHOHIBULWAFA TAJUL'ARIFIN Q.S
bin Sayyid Syekh 'Abdulloh Mubarok Q.s bin Sayyid Nur Muhammad R.a(EYANG UPAS)
bin Sayyid 'Ali Alhusaini R.a adalah putra pasangan Sayyid Ibrohim Arrof'i R.a dan Sayyidah Ummi Hafshoh R.ha binti Sayyid Sirruddin R.a
bin Sayyid Sirrojuddin R.a
bin Sayyid Ahmad Izzuddin R.a
bin Sayyid Aziz Mubarok R.a
bin Sayyid Fathurrohman R.a
bin Sayyid 'Abdulwafa R.a
bin Sayyid Miftahulwahhab R.a
bin Sayyid Hasbi Ashshidiqi R.a
bin Sayyid Hasan Mufadhol R.a
bin Sayyid Abu Bakar Atstsaqolani R.a
bin Sayyid Ibrohim Yahya R.a
bin Sayyid Muhammad Sya'roni R.a
bin Sayyid Abu 'Abdulkarim R.a
bin Sayyid Musthofa Al akhyar R.a
bin Sayyid 'Abdulhakim R.a
bin Sayyid 'Abdulloh Maslul R.a
bin Sayyid Hasan Ghifari R.a
bin Sayyid Hamdan Muhammad Alghifari R.a
bin Sayyid Ibrohim R.a
bin Sayyid Hamzah Nur Said R.a
bin Sayyid Nur Muhammad 'Abdul'afwa R.a
bin Sayyid Isma'il R.a
bin Sayyid Abu Fadhil Maulana R.a Sayyid Musa Alfatani R.a
bin Sayyid Said Al Anshori R.a
bin Sayyid Ibrohim R.a
bin Sayyid Utsman 'Ali Hasan,"ma af ,Sayyid Utsman 'Ali Hasan R.a ini sebelumnya tercatat Sayyid Utsman,yg dikiranya Sayyid Utsman bin 'affan R.a,
terus di cek lagi ternyata yg dimaksud Sayyid Utsman adalah ternyata Sayyid Utsman 'Ali Hasan R.a bin Sayyid Muhammad R.a bin Sayyid Hasan Assibthi Q.s bin Sayyidina 'Ali Karromallohuwajhah + Sayyidah Fathimah Azzahra R.ha binti Rosululloh S.a.w.)
(SUMBER : BUKU Tawasul dan Tahlil/Ziarah Kubur TQN Ponpes Suryalaya "Mengenang 100 Hari ALmarhum Syekh Ahmad SHohibul Wafa Tajul Arifin QS, terbitan : PT.MUDAWWAMAH WAROHMAH PONPES SURYALAYA TASIKMALAYA)
More aboutKeluarga Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin RA.

Dialog Abah Anom Dengan Orang Yang Mengadukan Kesulitannya

Diposting oleh tentang Thoriqoh Qodiriyah Naqsadandiyyah on Sabtu, 05 September 2015

Dialog Abah Anom Dengan Orang Yang Mengadukan Kesulitannya

Disarikan dari Buku: Latar Belakang dan Perkembangan PP.Suryalaya
Tulisan : H.Bachtiar Djamily, Tahun 1987. Halaman. 165 - 167.~

Terhadap orang-orang yang datang mengadukan, bahwa dia digencet (dizolimi) orang di kantor (tempat kerjanya), dia ditindas dalam mencapai karirnya, dia dikerjain dalam istilah macam-macam, malahan ada yang mengadu bahwa dia dikenakan guna-guna oleh orang tertentu yang dia curigai dan lain-lain pengaduan sepertiitu temanya, maka Abah Anom mendengarkan semua pengaduan itu dengan penuh ketelitian, menunjukkan perhatian dan simpati sewajarnya.

Setelah selesai yang bersangkutan memberikan pengaduannya, Abah Anom bertanya tentang maksud orang itu selanjutnya. Biasanya Abah Anom akan mengadakan dialog sebagai berikut :
"Saudara sekarang dalam kesusahan, bukan?", tanya Abah Anom.
"Ya, susah sekali dibuat orang itu".
"Saudara mengerti betul apa artinya susah, bukan?', tanya Abah Anom.
"Ya, berat sekali penderitaan saya, itulah sebabnya saya datang mengadu dan meminta bantuan kemari kepada Abah".

Abah Anom akan memandang wajah orang itu dengan tepat matanya seperti menembus lubuk hati yang bersangkutan. Biasanya yang bersangkutan langsung menunduk, pandangannya kalah menatap mata Abah Anom. Oleh sebab itu, ketika yang bersangkutan itu tertunduk, Abah Anom melanjutkan pandangannya:
"Yang membuat kita susah dalam hidup sehari-hari pada umumnya, karena kita (sibuk) memikirkan orang lain, karena kita memikirkan yang bukan urusan kita, jadi pikiran kita lebih banyak tertumpah pada pribadi orang lain. Kenapa kita tidak mengurus urusan kita sehari-hari yang diutamakan?" Abah Anom bertanya.
"Bagaimana caranya mengurus diri sendiri, Abah?"
"Dialog dan berkomunikasi dengan Tuhan!"
"Cara berdialog dengan Tuhan?"
"Ingatlah Tuhan".
"Cara mengingat Tuhan itu bagaimana, Abah?"
"Zikirullah, Zikirullah, Zikirullah !"
Yang bersangkutan terdiam seketika dan dia mengangkat kepalanya sejenak dan mencoba menatap wajah dan pandangan Abah sambil keluar ucapan dari mulutnya:"Zikirullah, Zikirullah".
"Ya, Zikirullah", Sahut Abah Anom.

Begitulah gambaran dialog singkat itu, jadi apa yang dimaksud dengan Abah Anom sebagai mursyid telah "nyambung" dengan yang bersangkutan yang mengadukan berbagai persoalannya.
Kalau sudah "nyambung" persoalan jadi mudah,maka Abah Anom segera memberikan bimbingan rohani, yaitu menerangkan dengan jelas kepada orang itu, apa gunanya kita membalas kalau benar orang itu menyusahkan kita,toh kita sendiri sudah merasakan disusahkan orang. Lebih baik, kita perdulikan orang itu, tapi kita tingkatkan iman kita, berdialog atau berkomunikasi dengan TUHAN, melalui zikirullah, mengingat ALLAH, maka ALLAH akan selalu pula mengingat kita. Dengan zikirullah, semuanya akan beres, semua persoalan teratasi.
Begitulah Abah Anom memantapkan pengertian mengingat Allah kepada setiap orang, sehingga kepada uraian, bahwa apa juga sakit lahir dan bathin yang diderita dan yang dialaminya, obat yang paling mujarab adalah ZIKIRULLAH yang mantap.

Kalau zikirullah sudah dibiasakan, Allah akan selalu mendampingi setiap hamba-Nya, itu janji Allah, bukan ungkapan yang tidak ada arti sama sekali. Siapa yang ingat Allah maka Allah akan mengingatnya pula.
Jangan kita ingat Allah hanya ketika ditimpa susah atau terkena musibah. Jangan hanya ingat Allah, manakala kita perlu saja, lepas keperluan kita, Allah entah di mana....
Uraian Abah Anom sederhana, dalam bahasa yang umum mudah difahami dan dimengerti, biar oleh mereka yang terpelajar tinggi atau oleh orang yang berpendidikan rendah.
Oleh sebab itu, Abah Anom berhasil menarik perhatian kalangan yang luas, sejak dari kaum terpelajar dan berkedudukan tinggi sampai kepada orang kampung yang tidak bisa membaca atau tidak mengerti peredaran dunia yang luas ini.

Wallohua'lam..
More aboutDialog Abah Anom Dengan Orang Yang Mengadukan Kesulitannya

Karomah Abah Anom: Pendekar Silat Jatuh Pingsan

Diposting oleh tentang Thoriqoh Qodiriyah Naqsadandiyyah on Kamis, 03 September 2015

Karomah Abah Anom: Pendekar Silat Jatuh Pingsan


Kami mendapatkan kisah ini dari seorang ikhwan Singapur yang melihat dengan mata kepalanya sendiri kejadian yang sangat ajaib ini. Beliau tidak mengizinkan namanya serta gambarnya di siarkan dalam blog ini.Kira-kira pada tahun 1972, beliau sedang duduk-duduk bersama teman seorang dua dengan Abah di dalam madrasah, tiba-tiba pintu masuk yang berdekatan dengan tangga naik di tendang dengan sangat kuat sehingga terbuka pintu tersebut. Kata ikhwan ini , saya melihat seorang pendekar yang sangat hebat dan gerun kerana dia memakai pakaian pendekarnya yang lengkap serta benar-benar bersedia untuk menyerang.
Kata beliau, jika dia menuju ke Abah, saya rasa tenang sedikit tetapi jika dia menuju ke arah saya, habis semua cerita....! sambil berjenaka.
Abah dengan tenang menegur saya beserta teman disebelah : 'Ya jangan tengok, tutup matanya ( zikir ) khafi terus, bantu-bantu Abah...'

Pendekar ini kemudian menyeret kakinya kebumi pada setiap langkah kiri dan kanannya sambil membuka jurusan silatnya menuju ke Abah,...baru kami tahu bahawa dia memang berniat untuk menyerang Abah, tapi Abah dengan tenang duduk di tempatnya bersila sambil mengingatkan ikhwan untuk teruskan zikir khafinya.
Apabila, si pendekar ini dekat pada Abah kira jarak lagi 6 atau 7 langkah lagi, beliau terpelanting ke belakang dan jatuh rebah. Pendekar ini bangun semula dan membuat serangan keduanya, namun apabila sambil di lokasi yang sama tadi, beliau terpelanting ke belakang lagi. Semangatnya kuat dan buat kali ketiganya beliau bangun dan menguatkan jurusannya agat tidak gagal lagi. Apabila sampai ke lokasi atau garisan tadi, beliau terpelanting lagi dan terus pengsan.

Suasana sangat tengang tetapi zikir khafi sangat menenangkan. Abah memanggil petugas madrasah Almarhum Wak Din ( beliau juga adalah bekas pesilat dan berbadan besar yang telah berkhidmat dengan Abah sekian lamanya) untuk mengambil air untuk Abah membacakan dan untuk disapukan air tersebut ke muka pendekar yang pengsan itu. Sebaik sahaja pendekar itu di sapu Wak Din dengan air tersebut, beliau tersedar dari pengsannya dan terus menangis meminta ampun kepada Abah dan menyerah diri untuk menjadi murid Abah. Kemudian Abah mentalqinkannya zikir dan beliau menjadi ikhwan. Kurang pasti samada beliau ini masih hidup atau sudah pulang kerahmatullah.

Semoga Allah swt membantu terus kepada para hambaNya yang menjalankan amanah untuk hidupkan amalan zikrullah yang diperolehi secara tradisi ini dari satu guru ke satu guru sehingga ke Kanjeng Nabi S.A.W yang kami cintai, Ameen...... inilah dia 'sunnah' yang kita pertaruhkan pada akhir zaman...bukan mazahirnya sahaja tetapi jawahirnya.
More aboutKaromah Abah Anom: Pendekar Silat Jatuh Pingsan

THARIQAH QADIRIYAH NAQSABANDIYAH

Diposting oleh tentang Thoriqoh Qodiriyah Naqsadandiyyah

THARIQAH QADIRIYAH NAQSABANDIYAH Riwayat Singkat KH. A Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom
abah anom , KH Ahmad Shohibul Wafatajul Arifin
Bismillah
Ieu pangeling-ngeling ti Pangersa Guru Almarhum, Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad, panglinggihan di Patapan Suryalaya Kajembaran Rahmaniah. Dawuhanana khusus kangge ka sadaya murid-murid pameget, istri, sepuh, anom, muga-muga sing ginanjar kawilujengan, masing-masing rahayu sapapanjangna, ulah aya kebengkahan jeung sadayana. Oge nu jadi Papayung Nagara sina tambih kamulyaananan, kaagunganana tiasa nagtayungan ka sadaya abdi-abdina, ngauban ka sadaya rakyatna dipaparin karaharjaan, kajembaran, kani’matan ku Gusti Nu Maha Suci dlohir bathin. Jeungna sim kuring nu jadi pananyaan Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah, ngahaturkeun kagegelan wasiat ka sadaya murid-murid poma sing hade-hade dina sagala laku lampah, ulah aya carekeun Agama jeung Nagara. Eta dua-duanana kawulaan sapantesna samistina, kudu kitu manusa anu tetep cicing dina kaimanan, tegesna tiasa ngawujudkeun karumasaan terhadep agama jeung nagara ta’at ka Hadorot Ilahi nu ngabuktikeun parentah dina agama jeung nagara. Inget sakabeh murid-murid, ulah kabaud ku pangwujuk napsu, kagendam ku panggoda syetan, sina awas kana jalan anu matak mengparkeun kana parentah agama jeung nagara sina telik kana diri bisi katarik ku iblis anu nyelipkeun dina bathin urang sarerea. Anggurmah buktikeun kahadean sina medal tina kasucian : Kahiji : ka saluhureun ulah nanduk boh saluhureun harkatna atawa darajatna, boh dina kabogana estu kudu luyu akur jeung batur-batur. Kadua : ka sasama tegesna ka papantaran urang dina sagala-galana ulah rek pasea, sabalikna kudu rendah babarengan dina enggoning ngalakukeun parentah agama jeung nagara, ulah jadi pacogregan pacengkadan, bisi kaasup kana pangandika :Adzabun alim”, anu hartina jadi pilara salawasna, tidunya nepi ka akherat (badan payah ati susuah) Katilu : Ka sahandapeun ulah hayang ngahina atawa nyieun deleka culika, hentau daek ngajenan, sabalikna kudu heman, kalawan karidloan malar senang rasana gumbira atina, ulah sina ngarasa reuwas jeung giras, rasa kapapas mamaras, anggur ditungtun dituyun ku nasehatr anu lemah lembut, nu matak nimbulkeun nurut, bisa napak dina jalan kahadean. Kaopat : Kanu pakir jeung miskin kudu welas asih someah, tur budi beresih, sarta daek mere maweh, ngayatakeun hate urang sareh. Geura rasakeun awak urang sorangan kacida ngerikna ati ari dina kakurangan. Anu matak ulah rek kajongjonan ngeunah dewek henteu lian, da pakir miskin teh lain kahayangna sorangan, estu kadaring Pangeran. Teu aya lian pagawean urang sarerea Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah amalkeun kalawan enya-enya keur ngahontal sagala kahadean dlohir bathin, keur nyingkahan sagala kagorengan dlohir bathin, anu ngeunaan ka jasad utama nyawa, anu dirungrung ku pangwujuk napsu, digoda ku dayana setan. Ieu wasiat kudu dilaksanakaeun ku sadaya murid-murid, supaya jadi kasalametan dunya rawuh akherat. AMIN…   Riwayat Singkat KH. A Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom) KH. A Shohibulwafa Tajul Arifin yang dikenal dengan nama Abah Anom, dilahirkan di Suryalaya tanggal 1 Januari 1915. Beliau adalah putra kelima Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad, pendiri Pondok Pesantren Suryalaya, dari ibu yang bernama Hj Juhriyah. Pada usia delapan tahun Abah Anom masuk Sekolah Dasar (Verfolg School) di Ciamis antara tahun 1923-1928. Kemudian ia masuk Sekolah Menengah semacan Tsanawiyah di Ciawi Tasikmalaya. Pada tahun 1930 Abah Anom memulai perjalanan menuntut ilmu agama Islam secara lebih khusus. Beliau belajar ilmu fiqih dari seorang Kyai terkenal di Pesantren Cicariang Cianjur, kemudian belajar ilmu fiqih, nahwu, sorof dan balaghah kepada Kyai terkenal di Pesantren Jambudipa Cianjur. Setelah kurang lebih dua tahun di Pesantren Jambudipa, beliau melanjutkan ke Pesantren Gentur, Cianjur yang saat itu diasuh oleh Ajengan Syatibi. Dua tahun kemudian (1935-1937) Abah Anom melanjutkan belajar di Pesantren Cireungas, Cimelati Sukabumi. Pesantren ini terkenal sekali terutama pada masa kepemimpinan Ajengan Aceng Mumu yang ahli hikmah dan silat. Dari Pesatren inilah Abah Anom banyak memperoleh pengalaman dalam banyak hal, termasuk bagaimana mengelola dan memimpin sebuah pesantren. Beliau telah meguasai ilmu-ilmu agama Islam. Oleh karena itu, pantas jika beliau telah dicoba dalam usia muda untuk menjadi Wakil Talqin Abah Sepuh. Percobaan ini nampaknya juga menjadi ancang-ancang bagi persiapan memperoleh pengetahuan dan pengalaman keagaman di masa mendatang. Kegemarannya bermain silat dan kedalaman rasa keagamaannya diperdalam lagi di Pesantren Citengah, Panjalu, yang dipimpin oleh H. Junaedi yang terkenal sebagai ahli alat, jago silat, dan ahli hikmah. Setelah menginjak usia dua puluh tiga tahun, Abah Anom menikah dengan Euis Siti Ru’yanah. Setelah menikah, kemudian ia berziarah ke Tanah Suci. Sepulang dari Mekah, setelah bermukim kurang lebih tujuh bulan (1939), dapat dipastikan Abah Anom telah mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman keagamaan yang mendalam. Pengetahuan beliau meliputi tafsir, hadits, fiqih, kalam, dan tasawuf yang merupakan inti ilmu agama. Oleh Karena itu, tidak heran jika beliau fasih berbahasa Arab dan lancar berpidato, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Sunda, sehingga pendengar menerimanya di lubuk hati yang paling dalam. Beliau juga amat cendekia dalam budaya dan sastra Sunda setara kepandaian sarjana ahli bahasa Sunda dalam penerapan filsafat etnik Kesundaan, untuk memperkokoh Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah. Bahkan baliaupun terkadang berbicara dalam bahasa Jawa dengan baik. Ketika Abah Sepuh Wafat, pada tahun 1956, Abah Anom harus mandiri sepenuhnya dalam memimpin pesantren. Dengan rasa ikhlas dan penuh ketauladan, Abah Anom gigih menyebarkan ajaran Islam. Pondok Pesantren Suryalaya, dengan kepemimpinan Abah Anom, tampil sebagai pelopor pembangunan perekonomian rakyat melalui pembangunan irigasi untuk meningkatkan pertanian, membuat kincir air untuk pembangkit tenaga listrik, dan lain-lain. Dalam perjalanannya, Pondok Pesantren Suryalaya tetap konsisten kepada Tanbih, wasiat Abah Sepuh yang diantara isinya adalah taat kepada perintah agama dan negara. Maka Pondok Pesantren Suryalaya tetap mendukung pemerintahan yang sah dan selalu berada di belakangnya. Di samping melestarikan dan menyebarkan ajaran agama Islam melalui metode Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah. Abah Anom juga sangat konsisten terhadap perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Maka sejak tahun 1961 didirikan Yayasan Serba Bakti dengan berbagai lembaga di dalamnya termasuk pendidikan formal mulai TK, SMP Islam, SMU, SMK, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Madrasah Aliyah kegamaan, Perguruan Tinggi (IAILM) dan Sekolah Tinggi Ekonomi Latifah Mubarokiyah serta Pondok Remaja Inabah. Didirikannya Pondok Remaja Inabah sebagai wujud perhatian Abah Anom terhadap kebutuhan umat yang sedang tertimpa musibah. Berdirinya Pondok Remaja Inabah membawa hikmah, di antaranya menjadi jembatan emas untuk menarik masyarakat luas, para pakar ilmu kesehatan, pendidikan, sosiologi, dan psikologi, bahkan pakar ilmu agama mulai yakin bahwa agama Islam dengan berbagai disiplin Ilmunya termasuk tasawuf dan tarekat mampu merehabilitasi kerusakan mental dan membentuk daya tangkal yang kuat melalui pemantapan keimanan dan ketakwaan dengan pengamalan Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Abah Anom menunjuk tiga orang pengelola, yaitu KH. Noor Anom Mubarok BA, KH. Zaenal Abidin Anwar, dan H. Dudun Nursaiduddin. sumber : http://www.dokumenpemudatqn.com
More aboutTHARIQAH QADIRIYAH NAQSABANDIYAH